Analisis Yuridis Putusan Mahkamah Konstitusi No. 80/PUU-XIV/2016 tentang Kewarganegaraan

Authors

  • Anisah Magfiroh KH Achmad Siddiq Jember State Islamic University, Indonesia
  • Inayatul Anisah KH Achmad Siddiq Jember State Islamic University, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.35719/rch.v4i2.269

Keywords:

Citizenship, Mixed Marriage, Children

Abstract

In 2016, there was a case regarding the questioning or loss of the citizenship status of a child, which resulted from mixed marriages between Indonesian citizens and foreign nationals (France). A person's citizenship status is very important, because there is legal protection by the state for its citizens both inside and outside the country. The research method of Library Research and the type of research is normative law to arrive at a conclusion and seek information about the basis or legal basis that emphasizes analysis related to the object of study studied by examining Constitutional Court Decisions and journals related to citizenship status. The results of this study include: 1) The issuance of the Constitutional Court Decision Number 80/PUU-XIV/2016 concerning Citizenship was caused by the loss of the constitutional rights of a child from mixed marriages because of the phrase in article 41 of Law Number 12 of 2006 which requires register with the minister 4 years after the law was promulgated, even though it is already known that in article 6 it has also been stated regarding the right to choose citizenship after the age of 18, but it needs to be outlined what the meaning of article 6 only applies if article 41 is done first for children born before 2006. 2) Implications of the Constitutional Court Decision Number 80/PUU-XIV/2016 against mixed marriages in Indonesia eliminates discrimination against women by providing legal protection and clarity for children of mixed marriages.

References

Buku :

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Aziz, M Noor. 2011. Laporan kepensdium hukum bidang kewarganegaraan. Jakarta: BPHN Puslitbang.

Irsyad, Syamsuhadi. 2017. Paradigma Terbaru Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Mahasiswa. Bandung : Alfabeta.

Karsadi. 2019. Pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Makaroa, Moh. Taufik. 2004. Pokok-pokok Hukum Acara Perdata. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Marzuki, Peter Mahmud. 2017. Penelitian Hukum Edisi Revisi, Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Moonti, Roy Marthen. 2017. Ilmu Perundang-undangan. Makassar: Keretakupa.

Soekanto, Soerjono. 1986. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI Press.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Alfabeta; Bandung.

Sulaiman. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Banda Aceh: Pena Salsabila.

Jurnal :

Abdul Ghani Abdullah. Pengantar Memahami Undang-undang Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Jurnal Legislasi Indonesia, no. 2 (2004): 2-3.

Achmad Mufid Murtadho, “Pergeseran Pemahaman Konstitusionalisme dalam Ketatanegaraan Indonesia”, Journal Rechtenstudent Vol.3 No. 2 (Agustus 2022).

Basniwati. Kedudukan dan Wewenang Mahkamah Konstitusi dalam Sistem Ketatanegaraan RI. Kajian hukum dan keadilan, no. 5 (2014): 256.

Dkk, Lailatul Fitria “Tafsir Hak Asasi Manusia dalam Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Politik Dinasti Perspektif Fiqh Siyasah”, Journal Rechtenstudent Vol.3 No. 3 (Desember 2022).

Ferry Irawan Febriansyah. Konsep Pembentukan Peraturan Perundangundangan di Indonesia, no. 3 (2016): 2.

Harisudin, Nanda Firdaus Puji Istiqomah dan M. Noor. “Praktik Money Politic dalam Pemilu di Indonesia Perspektif Fiqh Siyasah dan Hukum Positif”, Journal Rechtenstudent Vol.2 No. 1 (April 2021).

Hasanah, Sovia. “Arti Landasan Filosofis, Sosiologis, Yuridis,” Journal hukum Indonesia Vol. 2 No. 2 (Desember 2018).

Idem. Kedudukan dan wewenanang mahkamah konstitusi dalam sistem hukum ketatanegaraan indonesia, Jurnal Hukum, no. 2 (2011): 112.

Jimly Asshiddiqie, Kewarganegaraan Kontruksi Hukum Keindonesiaan. Journal Supremasi Oktober 2021.

Luthvi Febryka Nola. Upaya Perlindungan Hukum Secara Terpadu Bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI), no. 17 (2016): 39-40.

M.Laica Marzuki. Judicial Review di Mahkamah Konstitusi. Legislasi Indonesia, no. 3 (2014): 2-3.

Rini Fitriani. “Peranan Penyelenggara Perlindungan Anak dalam Melindungi dan Memenuhi Hak-hak Anak.” Jurnal Hukum Samudra Keadilan, no. 2 (2016): 250.

Rokilah. Implikasi Kewarganegaraan Ganda Bagi Warga Negara Indonesia. Jurnal Ajudikasi, no. 1 (2017): 54.

Siallagan, Haposan. “Masalah putusan ultra petita dalam pengujian undang-undang,” http://jurnal.ugm.ac.id/jmh,Vol. 22 no. 1(2010): 4.

Sri Darmadi, Nanang. “Kedudukan dan wewenanang mahkamah konstitusi dalam sistem hukum ketatanegaraan indonesia”. Jurnal Hukum, no. 2 (Agustus 2011): 678.

Undang-Undang :

Kepaniteraan dan Sekretariat Jenderal Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia. Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 80/PUU-XIV/2006 Tentang Kewarganegaraan.

Sekretariat Negara Republik Indonesia. Undang-undang Dasar tahun 1945.

Sekretariat Negara Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.

Sekretariat Negara Republik Indonesia. Undang-undang Nomor 62 tahun 1958 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.

Published

2023-08-30

How to Cite

Magfiroh, A., & Anisah, I. (2023). Analisis Yuridis Putusan Mahkamah Konstitusi No. 80/PUU-XIV/2016 tentang Kewarganegaraan. Rechtenstudent, 4(2), 159–175. https://doi.org/10.35719/rch.v4i2.269